Ibu, pernahkah kau mendengar
bahwa Tuhanku pernah berkata, “nan
Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orangtuanya.
Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan
menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang
tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.” (QS Luqman : 14)
Ibu, tidak
sedikitpun aku melupai jasamu. kaulah sumber kasih sayang itu; mengasuh dan
memberi tanpa batas. kaulah prajurit Tuhan, saat malam menjelang kau selalu
berjaga. Berjaga akan ketidakberdayaan aku anakmu.
Ibu, Kau yang selalu mengutamakan
aku anakmu daripada dirimu sendiri; mencintai tanpa menuntut dan mengharap balas.
Disitu, hadirmu menenangkan nyenyakku menikmati semesta alam.
Ibu, tulus ikhlasmu begitu kuat, menghangatkan
kalbu yang amat dalam; ketulusan hati, kehangatan, pengorbanan, cintamu yang
agung selalu mencipta kedamaian. Sungguh, dalam tindak mulia cintamu untuku. Ibu,
segala baktimu; dari permulaan waktu hingga senja sang mentari berbenam. Bahkan
kembali waktu berputar esok harinya kau tetap berjaga bak malaikat tanpa keluh.
Ibu, semoga aku anakmu bukan
sebagaimana bunyi surat wasiat dari Tuhanku, “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan
menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah
seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya
perkataan ‘ah’ dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada
keduanya perkataan yang baik.” (QS
Al-Isra : 23)